MENGERIKAN ! Gejolak Awan Hitam Sebelum Hujan Badai




Awan Hitam

Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/brigipix-8258211/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4651306">Brigipix</a> dari <a href="https://pixabay.com/id//?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4651306">Pixabay</a>


 

Masih banyak yang belum tahu bahwa awan adalah sekumpulan tetesan air atau es yang berada di atmosfer. Artinya awan bukanlah benda seperti kapas yang mengambang di langit. Sekumpulan tetesan air tersebut bisa membentuk awan karena adanya proses pengembunan uap air di dalam udara akibat suhu yang rendah di atmosfer. Ada beberapa jenis awan yang menghasilkan hujan atau salju, atau hanya bergerak di langit lalu menghilang seiring berjalannya waktu.

 

Biasanya awan dibedakan dari letak dan ukurannya di atmosfer, karena jenisnya tersebut dapat diamati dan dikelompokkan melalui bentuknya, ketinggian, dan presipitasi yang dihasilkan. Kita perlu mengenal dan memahami jenis awan agar dapat memprediksi keadaan cuaca yang akan terjadi dalam waktu dekat. Berikut penjelasan tentang jenis-jenis awan, mulai dari proses terjadinya sampai contoh jenis-jenisnya yang terjadi di permukaan bumi.

 

Seperti yang telah dijelaskan tadi, awan adalah kumpulan partikel air di atmosfer yang tampak sangat sangat banyak dengan tekanan suhu tertentu. Partikel air tersebut bisa berbentuk tetes air cair atau kristal es yang berkumpul dan seolah-oleh membentuk sebuah gumpalan. Tetes partikel air tersebut berasal dari kondensasi uap air dalam udara yang jumlahnya sangat besar..

 

Cobalah perhatikan langit, awan dari kejauhan berwarna putih, ada yang keabu-abuan dan bahkan nyaris gelap jika akan turun hujan. Gejala itulah yang kemudian akan membedakan jenis-jenis awan karena masing-masing memiliki karakteristik dan gejala nya dalam intensitas air dan suhu yang mereka bawa.


Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/dexmac-12233086/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4375844">Gianluca</a> dari <a href="https://pixabay.com/id//?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4375844">Pixabay</a>


Proses terbentuknya awan adalah ketika air yang menguap akibat panas matahari, entah itu air dari laut, sungai, danau, atau yang lainnya menjadi embun dan berkumpul di awan. Embun atau embun beku yang naik, mengembang dan membentuk awan.

 

Awan Hujan atau mendung berwarna abu-abu kehitaman bisa terjadi karena uap air yang dibawa tidak hanya karena air yang ada di dalam tanah ataupun laut serta sungai, melainkan juga dari asap pabrik, knalpot mobil, debu, dan sumber lainnya.

 

Bisa juga karena ketebalannya, awan akan semakin tebal dan padat karena mengumpulkan lebih banyak butiran air dan kristal es. Semakin tebal butiran air yang didapat, semakin banyak cahaya yang disebarkan. Akibatnya, semakin berkurang intensitas cahaya yang melewatinya.

 

Ini membuat partikel-partikel di bagian bawah awan hujan tidak memiliki banyak cahaya untuk disebarkan ke mata kita. Akibatnya, bagian bawah dari awan tersebut akan terlihat berwarna abu-abu gelap, seperti yang biasa kita lihat dari bawah ketika memandang langit saat mendung.

 

Semakin gelap terlihat, maka semakin banyak butiran air yang berkumpul, yang mengindikasikan potensi hujan akan semakin lebat.

 

Berikut fenomena langit musim penghujan, sesaat sebelum terjadinya hujan badai.yang diawali dari datangnya angin yang kencang berkecepatan tinggi yang datang bergelombang, lalu diikuti penampakan langit yang kian gelap karena datangnya gulungan-gulungan awan yang hitam seolah seperti ombak dilautan, kadang-kadang muncul kilatan-kilatan cahaya petir dari dalamnya, seperti dalam video berikut ini..

selamat menyaksikan



Comments

Popular posts from this blog

7 Tempat Wisata Gratis di Yogyakarta

Air Mancur Menari Pertama di Indonesia

HARTA KARUN DI BELUKAR SEMERU