KEINDAHAN ALAM KAKI GUNUNG SEMERU
 |
Ranu Kumbolo dari Tanjakan Cinta
Ranu
Kumbolo adalah sebuah danau gunung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang
memiliki ketinggian 2400 mdpl, dengan luas 15 ha. Terletak di Pegunungan
Tengger, di kaki Gunung Semeru, dan merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru (TNBTS).
Ranu
Kumbolo berada di jalur pendakian Gunung Semeru, gunung tertinggi di pulau
jawa. Tempat ini biasa dijadikan sebagai tempat berkemah dan tempat
beristirahat sebelum melanjutkan pendakian ke Mahameru, puncak Gunung Semeru.
|
 |
Danau Ranu Kumbolo |
Untuk
menuju danau Ranu Kumbolo, pendaki yang datang dari Malang haruslah menuju ke
arah tumpang yang bisa ditempuh dengan kendaraan umum kurang lebih 1,5 jam.
Disini
sebaiknya beberapa perlengkapan administrasi untuk perijinan kita siapkan
terlebih dahulu, seperti dua lembar surat keterangan sehat dari dokter dan dua
lembar fotokopi identitas serta materai, Karena di pos Ranu Pani nanti sebelum
mendaki, kita akan diminta melakukan registrasi dengan menunjukkan dua surat
ini.
Hal ini
bertujuan untuk menjaga keamanan dan sebagai tindakan penyelamatan bila terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada kita saat dalam perjalanan.
Hal lain
yang harus kita bawa adalah peralatan mendaki seperti jaket tebal yang tahan
air, kaos kaki, sarung tangan, penutup kepala, penutup telinga, masker,
sleeping bag, tenda, makanan, dan air minum. Bawalah persediaan air yang cukup.
kita juga bisa membawa coklat, madu atau permen untuk membantu menambah stamina
saat perjalanan mendaki.
 |
Dua bukit sisi timur Ranu Kumbolo
Setelah
semuanya lengkap kita bisa melanjutkan perjalanan menuju ranu pani dengan
menyewa jeep atau menaiki mobil pengangkut sayur. Di desa Ranu Pani inilah desa
terahir untuk menuju Ranu Kumbolo atau mendaki gunung Semeru. Trek
pertama yang akan kita lewati berupa jalanan aspal sejauh 1 km dengan
pemandangan indah perkebunan sayur milik warga sekitar. Setelah melewati jalan
ini, kita akan menemui tanjakan pertama yang bisa kita tempuh dalam waktu 30
menit. Setelah itu
kita akan menyisir pinggiran bukit dengan panorama didominasi oleh pepohonan
rimbun khas hutan hujan tropis.
Mulai dari
Ranu Pani setidaknya ada 4 shelter yang bisa dipakai untuk beristirahat para
pendaki. Setelah shelter ketiga, perjalanan masih tetap menanjak lagi dengan
tingkat kemiringan yang jauh lebih curam ketimbang tanjakan yang pertama tadi,
namun ini adalah tanjakan terakhir sebelum akhirnya melihat keindahan danau
Ranu Kumbolo. durasi perjalanan dari Ranu Pani ke danau Ranu Kumbolo kurang
lebih 4 jam, tergantung kekuatan fisik kita.

Sunrise
Panorama
Ranu Kumbolo seketika membuat kelelahan kita sepanjang perjalanan terbayar
lunas. Alamnya yang hijau berpadu cantik dengan segarnya udara Ranu Kumbolo.
Disini kita
dapat mendirikan tenda dan berkumpul bersama pendaki-pendaki lainnya. Jika cuaca
cerah saat malam hari, kita bisa melihat gugusan bintang dalam galaksi Bima
Sakti yang indah.
Saat
matahari terbit keesokan harinya, kita
bisa menyaksikan munculnya mentari ditengah-tengah antara dua bukit dibelakang
danau, sungguh seperti lukisan kita sewaktu di Taman kanak-kanak, hmm..
SubhanAllah.

Galaxi Bima Sakti
Air di
danau Ranu Kumbolo sangat bersih dan jernih, sehingga bisa langsung diminum.
Namun kita dilarang mandi, buang air dan berenang di danau ini.
Saat malam
hari udara di Ranu Kumbolo bisa mencapai minus 5 derajat Celcius, bahkan
dipuncak musim kemarau bisa terjadi embun es, atau embun yang membeku. oleh
karena itu penting bagi kita untuk membawa jaket tebal yang mampu menjaga suhu
tubuh agar tidak terjadi hipotermia.
Terakhir, bawalah kantong plastik sendiri khusus untuk tempat sampah. Jangan meninggalkan
sampah di lingkungan ini meskipun hanya sebuah bungkus permen.
Cintai
negerimu, nikmati keindahannya dengan tetap menjaga kelestariannya, Salam
Lestari.
|
Comments
Post a Comment